Rabu, 02 Desember 2015

Bahasa Sebagai Ekspresi Estetik Masyarakat Jawa








Penggunaan Bahasa Solo dan Jogja

            Pada dasarnya bahasa di setiap daerah itu beragam dan mempunyai ciri khas masing-masing daerah tersebut. Logat dan pengucapan pada setiap kata juga mempunyai gaya yang unik dan mempunyai nilai keindahan tersendiri. Hal ini menunjukkan bahwa di Indonesia mempunyai banyak ragam bahasa dari setiap daerah atau suku. Contohnya pada bahasa orang Solo dan Jogja. Karakteristik dari kedua kota ini hampir sama, yaitu mempunyai gaya bahasa yang halus, sopan, dan mempunyai kedudukan pada setiap penggunaan bahasa tersebut. Misalnya, apabila ada orang muda dengan orang yang lebih tua yaitu menggunakan bahasa “krama” atau bahasa halus.
            Selain itu bahasa yang halus juga bisa digunakan apabila orang yang diajak bicara tersebut adalah orang yang mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dari kita. Karena orang tersebut dianggap paling dihormati karena jabatannya. Bahasa Solo dan Jogja juga menjadi bahasa inti di dalam masyarakat Jawa, karena bahasa tersebut merupakan bahasa yang digunakan dalam pembelajaran pada Bahasa dan Sastra Jawa. Selain bahasanya yang halus, tetapi dalam Bahasa Jawa juga ada bahasa yang kasar atau “ngoko”. Penggunaan bahasa ngoko ini didunakan antar sesama orang yang mempunyai kedudukan yang imbang atau sama.
            Bahasa Jawa yang sekarang ini dipakai atau digunakan dalam kehidupan sehari-hari merupakan bahasa yang sudah modern. Karena dalam setiap kata dalam Bahasa Jawa merupakan gubahan dari Bahasa Sanksekerta kemudian menjadi Bahasa Jawa Kuno. Selanjutnya menjadi Bahasa Jawa Pertengahan lalu menjadi bahasa yang kita kenal sekarang ini yaitu Bahasa Jawa Modern. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa orang-orang Solo kebanyakan sudah menjunjung nilai etika dalam berbicara. Bahkan dalam kehidupan sehari-hari mereka selalu menunjukkan kewibawaannya dalam berbahasa.
            Adapun dialek yang digunakan dalam Bahasa Solo dan Jogja yaitu menggunakan dialek “a”. Sehingga bahasa kedua kota tersebut mudah untuk dimengerti dan dipahami. Dalam budaya kota Solo dan Jogja juga hampir sama, karena kota tersebut merupakan wilayah keraton. Adapun bahasa yang digunakan dalam keraton adalah bahasa yang sopan dan diperhalus. Dikedua kota tersebut juga masih menjunjung nilai-nilai yang sudah tertera dalam aturan keraton. Selain itu dalam Bahasa Solo dan Jogja tedapat bahasa keseharian antar masyarakat yang sangat beragam. Misalnya antar kabupaten atau kota mempunyai perdendaharaan kata yang berbeda. Tetapi dialek yang digunakan masih tetap sama karena bahasa tersebut merupakan bahasa yang serumpun.
            Di dalam penggunaan bahasa Solo dan Jogja, kita juga harus memperhatikan kaidah-kaidah bahasa yang berlaku. Karena dalam berbahasa Jawa yang baik, kita juga harus paham dalam menggunakan kaidah yang baik dan benar. Penggunaan Bahasa Solo dan Jogja ini, sangat penting dalam metode pembelajaran Bahasa Jawa. Karena bahasa ini merupakan bahasa yang lazim digunakan oleh masyarakat Jawa Tengah, khususnya masyarakat di kota Surakarta dan Jogjakarta. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa bahasa yang digunakan masyarakat Solo dan Jogja  merupakan bahasa menjunjung nilai keindahan karena mudah dipahami dan digunakan sebagai bahasa pembelajaran dalam Perguruan Tinggi yang mengambil studi Bahasa Jawa. Bahkan orang yang menggunakan dialek “o” dituntut untuk bisa menerapkan dialek bahasa masyarakat Solo dan Jogja. Masyarakat yang berdialek “o” yaitu masyarakat yang tinggal di wilayah Pantura, misalnya Brebes, Purbalingga, tegal, dsb. Bisa dikatakan bahwa Bahasa Jawa merupakan bahasa baku di wilayah Jawa Tengah.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates